Salah satu bawahannya mempunyai teman dengan kemampuan supernormal. Ming Sheng memintanya untuk menemuinya.
Setelah bawahanya bertemu temannya, temannya itu berkata dengan sangat serius.
"Sebagai kepala daerah, satu-satunya orang yang harus memikirkan untuk memperbaiki keadilan dan bukan hanya mengandalkan pendapat dari seorang pejabat yang lebih tinggi. Apa yang bisa kita pelajari dari kisah yang diceritakan oleh Li Wei itu”?
Ming Sheng sangat terkejut setelah mendengar ini. Sejak Li Wei menceritakan sebuah cerita beberapa waktu lalu. Tapi bagaimana bisa teman bawahannya tahu tentang ini? Meskipun demikian, Ming Sheng sekarang tahu bagaimana menangani kasus itu.
Sebelum Li Wei menjadi perwira tinggi, ia pernah menumpangi sebuah perahu saat menyeberangi sungai. Turut menumpang dalam perahu, seorang Tao. Untuk menghemat uang, ada seorang penumpang berdebat dengan pemilik perahu yang mendayung.
Mendengar perdebatan itu, Sang Tao mendesah.
"Untuk seseorang yang akan tenggelam, dia masih berdebat dengan orang lain untuk sesuatu hal yang tidak berarti. Hal ini benar-benar tidak layak!"
Li Wei mendengar hal ini, tapi tidak mengerti apa maksudnya. Setelah beberapa saat, sebuah angin kencang mulai bertiup di sungai. Penumpang itu tidak dapat bertahan di perahu, lalu jatuh ke air dan tenggelam. Li Wei sekarang merasa bahwa Sang Tao memiliki kekuatan yang menakjubkan.
Pada saat itu, angin menjadi kuat dan semakin kuat, dan perahu hampir terbalik. Sang Tao mulai berjalan di dalam perahu dalam susunan Polaris dan bintang-bintang lainnya, dan juga membaca ayat-ayat suci. Angin segera berhenti, dan orang-orang didalam perahu selamat.
Li Wei berterima kasih sekali lagi kepada Sang Tao karena sudah menyelamatkan nyawa dari orang-orang yang ada di dalam perahu. Sang Tao berkata, "Orang itu pasti akan tenggelam, dan tidak ada yang bisa saya lakukan. Tapi anda memiliki masa depan yang besar, dan meskipun hari ini mengalami kesengsaraan, itu adalah takdir anda untuk diselamatkan. Ini adalah sesuatu yang saya harus lakukan, jadi anda tidak perlu untuk mengucapkan terima kasih."
Li Wei sangat bersyukur ketika mendengar ini. Dia mengucapkan terima kasih lagi kepada Sang Tao. Sang Tao berkata, "Untuk kepentingan pribadi seseorang seperti ketenaran dan kekayaan, kita harus tetap rendah hati, berbuat lurus dan jujur. Jika tidak, orang akan bertengkar satu sama lain, yang akan menyebabkan karma.
Sang Tao meneruskan perkataannya.
"Satu contoh adalah Qin Hui. Qin Hui terkenal karena memiliki reputasi buruk, saat ia menjadi pejabat, ia melakukan korupsi, menyingkirkan, menjebak dan membunuh Yue Fei yang tidak bersalah. Bila ia tetap rendah hati, ia tetap masih bisa menjadi perwira tingkat tinggi. Itulah takdirnya. Namun, untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dia mencoba segala cara untuk menjebak dan membunuh orang lain yang tidak bersalah. Melakukan hal demikian tidak mengarah pada tingkat yang lebih tinggi, tetapi malahan membuat karma dosa pada dirinya sendiri. Meskipun takdirnya akan sukses, namun perbuatan buruknya mengakibatkan masa depannya menjadi kelam.”
Di sisi lain, untuk kehidupan warga negara, sebagai pejabat pemerintah tidak bisa mengabaikan dan membiarkannya begitu saja. Menyaksikan kesengsaraan dan penderitaan rakyat, kita harus memenuhi tanggung jawab kita.
Zhu Geliang pernah berkata, "Aku akan menghabiskan seluruh tenagaku, untuk bangsa sampai aku mati. "
Hal itu juga mengacu pada ini. Alasan sebuah negara memiliki berbagai tingkat pejabat adalah untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, dan membuat bangsa semakin kuat.
"Apakah para pejabat tidak mengambil inisiatif untuk peduli terhadap rakyat, melainkan secara pasif menunggu perintah dari pejabat yang lebih tinggi, apa gunanya para pejabat ini? Ini adalah kebenaran yang saya harap Anda dapat sepenuhnya mengerti. "
Sang Tao turun dari perahu dan segera menghilang. Li Wei terus mengingat petuahnya dan menceritakan hal ini kepada teman-temannya, termasuk yang didengar oleh Ming Sheng.
No comments:
Post a Comment